Rekam Medis dibawa pulang?

imogiri timur

Akhir September 2022, Haura izin pulang. Mau ini dan itu. Di antaranya scalling gigi.

Singkatnya, pagi itu diantar ayah bunda ke klinik langganan kami. Karena ayah bunda juga buru-buru mau ke RSA UGM, jadwal kontrolnya Anas, jadinya Haura dan Tasfia ditinggal berdua di klinik.

Biar mereka berdua belajar mandiri, daftar sendiri, konsultasi langsung.

Pasca tindakan, mereka langsung pulang.

Sempat WA ayah, tapi dibalas “kita lagi sibuk sama bocil, jadi slow respon”.

Akhirnya bisa nyambung ke bunda setelah beberapa saat, mereka sudah cukup jauh dari lokasi klinik, dan cerita kalau… ini aku bawa kertas kuning 😕

Kertas kuning? Apaan itu?🤨

Ayah pikir, mungkin lembaran resep, atau berkas terkait bpjs.

Hari itu cukup banyak aktivitas kita. Seharian di rumah sakit, karena yaaa antri cukup banyak.

Alhamdulillah tiba di rumah jam 4an. Ngantuk berat, ayah langsung tepar.

Menjelang maghrib bangun, dan siap-siap ke masjid.

Baru lihat… ternyata itu si kertas kuning adalaaahhh… status rekam medis pasien.

Lebih tepatnya catatan rekam medis kita sekeluarga yang ada di klinik tersebut. 😳

Lah, kenapa dibawa pulang kakaaakkk 😲

Tau deh, entah gimana ceritanya, yang jelas bada maghrib itu ayah langsung ke klinik, ngembaliin si kertas kuning tadi.

Usut punya usut, ada beberapa sebab. Di antaranya:

suara dokternya keciiill banget yah“, nyalahin dokter? 🤔

aku dah ngasih tau kakak“, kata Tasfia, “tapi dia bilang, dah bawa pulang aja“, nah loh 😂

Mungkin ada benernya juga ya, kata orang: malu bertanya, memalukan. 🤫

Yang jelas, kita harus inget kalau: obat tidak tahu adalah bertanya. Jadiii, jangan malu bertanya yaaa

Mulai Sekolah ya Anas! SEMANGAT ðŸ˜Š

Bismillah. Alhamdulillah. Washalatu wasalamu ‘ala rasulillah.

Anas Anshori, alhamdulillah Allah takdirkan lahir di tanggal yang cantik untuk diingat.

Dua puluh. Dua. Dua ribu dua puluh.
20-02-2020.

Rumah sakit Hermina Grandwisata, kurang lebih sepekan setelah itu, jabodetabek mulai lockdown. Eh love dong!

Saat ini sudah 2 tahun 4 bulan.
Aktif, pinter ngikuti gerakan, paham dengan instruksi, dan banyak perkembangan bagus lainnya. Alhamdulillah.

Hanya saja, ini anak kok dikit sekali ngomongnya yaaa.
Pemalu, atau males ngomong, atau cenderung memperhatikan dan pasif?
Hmmm… ayah bunda juga bingung.

Akhirnya kita inisatif konsul ke klinik tumbang.
Dari klinik awal, rujuk ke RS RC di Pleret, kemudian ke RSAUGM.
Ketemulah dengan salah satu DSA di sana, dan diarahkan untuk tes bera terlebih dahulu.
Tanpa ditanya anaknya, dicek fokusnya, diperiksa ini dan itu. Pokoknya cek bera dulu.
Daann, ternyata baru tahu ane, itu alat jumlahnya terbatas, bahkan di jogja istimewa ini. Hanya ada 2 di jogja, dan 2 di klaten. Wuihh, serius niihh?

Jadinya, antrilah Anas lucu ini, selama sebulan. Bulan depan baru mau dipanggil.
Qadarullah, ada kendala kerusakan di alat, sehingga dari jadwal yang direncanakan mundur lagi beberapa pekan setelahnya.
Setelah itu, ternyata kita harus minta rujukan lagi, mengulang proses di awal.
Sementara jadwal tes bera semakin mendekat, bahkan H-2 baru kita dapat rujukan untuk kembali ke DSA.
Ya sudah, akhirnya seadanya DSA, tidak harus pak dokter yang awal.

Ketemulah di hari itu, Kamis, dengan dokter baru. Yang baru menangani Anas.
Rencananya kami hanya mau minta rujukan di dokter ini, dan kembali lagi ke RS tersebut di hari Sabtu untuk cek bera.

Ternyata bu dokter yang satu ini banyak tanya, banyak nulis, banyak nyatet, dan menuangkan itu semua di sebuah lembar kerja.
Dengan kesimpulan, kasusnya Anas ini ringan. Dan tidak perlu cek bera, karena pendengarannya bagus, dan fokusnya juga dapat.
Alhamdulillah.

Solusinya gimana dok dengan speech delay nya ini?

Solusinya silahkan pilih: mau terapi wicara, atau mau sekolah?

Waww, sekolah??
ciuss dok?
secara, dia kan di rumah juga banyak kakak dan abangnya, sering diajak maen bareng dan ngobrol, bahkan teriak-teriak 😙

Ga pak, sekolah itu beda dengan rumah, gitu kata bu dokter.
Di sekolah dia akan menerima instruksi, akan lebih mandiri, dan akan malu jika tidak mampu melakukan hal yang dilakukan teman-temannya.

Ooooh. Begitulah ilmu. Baru ngeh setelah anak ketujuuu. 😢

Akhirnya, kami pilih sekolah aja.
Karena…. yaa kayanya itu yang lebih baik, daripada terapi wicara.

Cari info di sekitar Jamil, ada yang masih terima siswa baru.
Jatuhlah pilihan ke KBA Al Qudwah.
Daftar di situ, dan mulailah Anas Anshori dalam perjalanannya menuntut ilmu. 😎
Semangat sekali pakai seragam baru.
Bawa tas-pun tidak mau dibantu.
Bangun pagi dan mandi, semangat selalu.

Pertengahan Juli 2022, dia mulai kenal sekolah.
Semoga ini semua Allah beri hal yang mudah.
Dan yang pasti berkah.

Semoga Allah mudahkan Anas untuk pandai berbicara, berkomunikasi, dan menyampaikan pesan.
Dan semoga Allah jadikan pembicaraannya bermanfaat, komunikasinya dalam hal taat, dan pesan yang disampaikan penuh ilmu yang sarat. Amin.

Liburan Ramadhan Syawal 1443 – 2022

Bismillah. Alhamdulillah wa shalatu wa salamu ‘ala rasulilah.

Liburan Ramadhan Syawwal kali ini, tahun 2022. Alhamdulillah mereka sudah bertambah usia dan dewasa.

Fathimah Haura, saat ini 17 tahun. Kelas 4 ‘Ady di Bina Madani Magelang, sama dengan 1 SMA. Persis sebelum liburan kemarin telah menyelesaikan tasmi dan ikhtibar 30 juz. Semoga Allah memberikan keistiqamahan untuk lanjut terus murajaahnya.

Naufal, saat ini 15 tahun. Kelas 3 MTW di Al Lu’lu’ Wal Marjan Magelang, sama dengan 3 SMP. Sudah terlihat sebagai anak laki mbarep yang punya tanggung jawab, dan inisiatif untuk membimbing adik-adiknya.

Asma Tasfia, saat ini 14 tahun. Kelas 1 ‘Ady di Bina Madani Magelang, sama dengan 1 SMP. Urusan hafalan, alhamdulillah lancar. Dan punya kepedulian tinggi sama kakak-adiknya.

Dihya, saat ini 10 tahun. Kelas 3 SD di Telaga Ilmu Yogyakarta. Hafalannya masuk juz 28, dan ada tambahan 5 hadits pertama arbain nawawi, alhamdulillah. Banyak membantu ayah-bunda di rumah, tertib shalat jama’ah, dan usiilll banget sama adik-adiknya. 😊

Fahita Hafza, saat ini 7 tahun. Kelas 1 SD di Telaga Ilmu Yogyakarta. Bada liburan ini sudah maju untuk tasmi’ 1/2 juz 30. Hafalannya lancar, alhamdulillah. Meski banyak drama saat pembangunan pagi. 😙

Nawwas Ibnu Anshori, saat ini 5 tahun. Menjelang masuk TK Jamilurrahman. Ngomongnya lancarrr banget. Hafalan sampai al Bayyinah. Kalau komen… hmm hati-hati… apaa ajaa dikomenin.

Anas Anshori, saat ini 2 1/2 tahun. Peniru ulung. Apaa ajaa ditiruin, dan detil banget nirunya. Jangan melakukan yang aneh-aneh di depannya. Langsung diikuti. Ngomongnya belum lancar, dan insyaallah akan dicoba untuk bertanya kepada yang ahli dalam masalah ini. Tadi siang 27.5.22 mulai proses di RSAUGM, semoga Allah memberikan kemudahan.

Semoga Allah menjaga mereka semua, dan menjadikan kami selalu bersahabat di dalam taat.

Hari ini Kakak 1 nulis surat, difoto sama seseorang, dan dikirimkan ke WA Bunda.

masyaAllah…

Ayah pun langsung balas surat tadi

gimana ini rotasi image nya… 🤨

Pengen rajin nulis lagi di sini.

Dah lamaa banget ga nulis.

Oke, cukup yaa malam ini. Washalallahu ‘ala nabiyyinaa muhammad. Walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

ABC Nawwas

Cukup telaten anak ayah yang satu ini.

Pagi hari, paling gampang bangunnya. Meski masih pakai pampers kalau tidur malam, tapi setiap pagi buka pampers sendiri, ke kamar mandi, pipis, sikat gigi, kemudian pake celana sendiri.

Sukanya ikutin Kak It hafalan. Saat ini sudah sampai surah Quraisy, kemarin ditalqinkan sama Abang Naufal yang lagi liburan. Jazakallahu khairan abang.

Nulisnya juga alhamdulillah semangat. Meskipun sering diusilin juga sama si adek kecil Anas. hehe…

Sebagaimana nama sahabat yang menginspirasi menjadi namanya, Nawwas ibnu Sam’an, di bagian hadits yang ke 27 dari Arbain Nawawi, tentang indikator kebaikan dan keburukan, semoga Nawwas ibnu Anshori pun meneladani hal tersebut.

Dan semoga menjadi pengingat kita semua tentang: Al Birr, Kebaikan yaitu sesuatu yang menenangkan hati. Adapun al Itsmu, Dosa adalah sesuatu yang menggelisahkan hati, yang kita tidak ingin hal itu diketahui orang lain.

Jika kita berusaha untuk jujur dalam hal ini, insyaAllah akan diberikan kemudahan untuk mengenali kebaikan dan keburukan.

Tapi sebaliknya, jika kita “bermain” dengan Allah, dan merasa bisa menipu Nya dengan sandiwara kita, meskipun manusia tidak mengetahuinya, maka ini akan berpotensi besar menjadi keburukan yang akan kita terima akibatnya cepat atau lambat. Na’udzubillahi min dzalik.

Baarakallahu fiik yaa Nawwas.

The Sulthan

Awal Ramadhan 1442, April 2021.

Ramadhan dimulai hari Selasa, Ahad sorenya kami sudah di sini.

The Sulthan Homestay, salah satu rumah di kompleks seputar pondok Jamilurrahman.

Alhamdulillah, pindah ke lokasi baru, dan mendapat teman teman baru.

Anak-anakpun begitu, dapat teman baru, meskipun sampai berbulan-bulan baru mulai tegur sapa dengan kanan kiri. Hehe, lha wong pandemi, semua jadi membatasi.

Fathimah Haura, diproses kepindahannya pas naik ke tingkat 1 SMA (4 Ady) di Bina Madani, dari Ciawi ke Magelang.

Naufal, tetap di pondok tercintanya Al Lu’lu wal Marjan, Magelang.

Asma Tasfia, mengikuti kakak ke BMPi Magelang (1 Ady).

Dihya, pindah dari Al Hilal ke Telaga Ilmu.

Fahita Hafza, bareng abangnya di Telaga Ilmu.

Nawwas Ibnu Anshori, hmmm… anak ini tambah pinter aja, belum sekolah, tapi ngikutin proses belajarnya Kak It.

Anas Anshori, apalagi yang satu ini, gercep banget kalo disuruh. Bayi versi pandemi, keluar rumah tertib, ambil masker, begitu pulang ditaruh lagi dengan rapi di lemari. 😊

Ayah dan Bunda juga beradaptasi dengan lingkungan baru. Di rumah, di kantor, dan di jalan tentunya.

Alhamdulillah lokasi yang baru ini membuat lebih dekat dengan Mbah Uti dan Mbah Kakung yang selalu dikangeni sama semuanya…

Banyak kebiasaan baru yang kita lakukan di sini, mulai dari ga pernah minta air dinyalain (karena dah otomatis, ga kayak di bekasi), termasuk buang sampah ga usah jauh-jauh ke portal, sampai jalan-jalan ke lapangan di ahad pagi.

Selain itu, kita diingatkan terus dengan azan yang berkumandang dengan sangat jelas di 5 waktu itu. Sampai-sampai Nawwas di suatu pagi, bangun dengar azan, kemudian dia jawab sendiri azan itu, sampai akhir, sampai dia lantunkan doa: Allahumma rabba hadzihida’wa tittaammah… Masya Allah baarakallahu fiik ya bunayy.

Semoga Allah memberkahi tempat ini dan juga setiap aktivitas kami. Amin.

Safar Lintas Tahun…

Assalamu’alaikum. Bismillah. Alhamdulillah wa shalatu wa salamu ‘ala rasulillah

Diawali dengan gambar kalender, karena ceritanya agak panjang ya … hehe. 

  1. Tgl 7 Desember 2020, adikku yang ke-4 nikahan di Ciamis. Kita sekeluarga ke sana, berangkat hari Ahad, 6 Desember 2020. Alhamdulillah perjalanan lancar dan mobil tidak ada masalah. Kurang lebih 5 jam perjalanan.
  2. Tgl 8 Desember 2020, dari Ciamis langsung ke arah Temanggung, karena sekalian mau antar Naufal yang sudah mulai masuk pondok. Kurang lebih 5 jam perjalanan.
  3. Rencana awal, hari Kamis-Jum’at (10-11 Desember) kita mau kembali ke Bekasi, tetapi ternyata ada kunjungan dari keluarga baru yang di Ciamis itu, hari Senin 14 Desember 2020, akhirnya saya tambah cuti lagi.
  4. Kamis 17 Desember 2020 pagi, kita berangkat dari Temanggung ke Magelang, untuk antar Naufal masuk pondok. Qadarullah di jalan, mobil sempat ada masalah dengan rem, sempat nge-blong rem-nya di jalan. Alhamdulillah akhirnya jalan pelan-pelan dan sampai di pondok Naufal. Setelah Naufal masuk pondok, kita sempat cari bengkel untuk memastikan tidak ada masalah. Saat itu rem sudah normal lagi, dan kita melanjutkan perjalanan ke Jogja, ke rumah adikku yang ke-3.
  5. Rencana awal, hari Jum’at 18 Desember 2020, mau berangkat langsung ke Bekasi. Tetapi karena kemarin sempat ada kendala rem mobil, hari Jum’at itu akhirnya saya putuskan untuk cari bengkel dan memastikan lagi kondisi mobil.
  6. Jum’at 18 Desember 2020, mobil masuk bengkel dan dicek. Ternyata rem belakang sebelah kiri ada kebocoran di sistem pengeremannya. Perlu dicarikan sparepart.
  7. Seharian itu coba cari sparepart, karena mobil korea jadi ketersediaan sparepart tidak sebanyak mobil jepang. Alhamdulillah jum’at sore jam 4-an saya dapat sparepartnya, dan langsung  dikerjakan sampai maghrib. Bada Maghrib selesai, mobil saya bawa pulang ke rumah adikku, dan persiapan besok pagi berangkat ke Bekasi
  8. Sabtu pagi, 19 Desember 2020, berangkat dari Jogja ke arah Tol Surakarta/ Solo.
  9. Di perjalanan sempat terasa mobil nge-blong lagi, akhirnya di SPBU daerah Klaten (pertengahan Jogja – Solo), saya berhenti dan cek lokasi rem yang diservis kemarin. Qadarullah ternyata bocornya tambah banyak. Akhirnya cari bengkel terdekat yang ke arah tol, alhamdulillah dapat bengkel yang sama dengan bengkel di jogja kemarin https://carfix.co.id/, karena posisi di tempat yang ga saya kenal, saya pilih untuk cari bengkel yang aman dan amanah.
  10. Dengan kondisi kecepatan pelan, akhirnya sampai juga di bengkel tersebut, di daerah Colomadu, Solo, kurang lebih jam 11-an siang.
  11. Setelah dicek, ternyata benar, kondisinya bocor. Kemungkinan penyebabnya, sparepart yang diganti kemarin (karet rem belakang) ga cocok, dan diusahakan penggantinya. Alhamdulillah dapat sparepart dan dikerjakan sampai +- jam 3 sore.
  12. Setelah jadi, kita minta dites dulu agar ga terulang seperti kemarin pas di Jogja. Qadarullah saat dites drive, masih bocor lagi. Kemungkinan-nya harus ganti bukan hanya karet, tapi perlu ganti piston rem.

Karet yang semula diganti

Piston rem yang seharusnya diganti 

Ternyata cari piston seperti ini lebih sulit daripada cari karetnya.

  1. Karena sudah sore, akhirnya saya putuskan Sabtu malam itu untuk cari penginapan terdekat. Alhamdulillah dapat penginapan, istri dan anak2 saya bawa ke penginapan, sementara mobil ditinggal di bengkel. Rencananya besok hari Ahad saya mau cari sendiri sparepart tersebut.
  2. Qadarullah, ternyata hari Ahad itu toko-toko onderdil di Solo sebagian besar tutup, harus nunggu hari Senin. Akhirnya Ahad siang kita putuskan untuk balik saja ke Temanggung agar lebih enak nunggunya.
  3. Ahad 20 Desember 2020, jam 2 siang kita dapat mobil ojek online untuk diantar ke Temanggung, mobil masih ditinggal di Solo. Alhamdulillah perjalanan lancar, sampai di Temanggung sekitar jam 4 sore.
  4. Sore itu saya cari info bengkel di Temanggung, dan ada bengkel yang cukup bagus. Dia bilang bisa benerin rem-nya, tapi mobil harus dibawa ke situ. Akhirnya Senin, 21 Desember 2020, saya ke Solo lagi, ambil mobil sendiri.
  5. Karena posisi rem kiri- bermasalah, jadinya roda sebelah kiri tersebut sistem pengeremannya diblok, sehingga hanya menggunakan 3 rem. Alhamdulillah bisa saya bawa kembali ke Temanggung, dan masuk bengkel di sana.
  6. Karena masih nambah hari, jadinya saya ajukan lagi cuti 3 hari, karena tgl 24-25 cuti bersama. Harapan kita, selama sepekan ini mobil sudah bisa dibenerin dan hari Jum’at – Sabtu besok kita sudah bisa kembali ke Bekasi.
  7. Selama sepekan itu (tgl 22, 23, 24, 25 Desember 2020), rem diservis dan sempat dicoba jalan beberapa kali, kondisi membaik, tapi masih ada kebocoran. Setelah dicoba beberapa kali, kesimpulan akhir, masih belum menemukan sparepart yang original, jadinya belum sempurna.
  8. Sabtu 26 Desember 2020, saya dapat info yang jual sparepart online tapi di Jakarta, akhirnya saya putuskan untuk pesan online dan dikirim dengan perkiraan pengiriman butuh waktu 2 hari.
  9. Akhirnya saya pesan, dan qadarullah ada kesalahan alamat, jadinya paket baru bisa diambil hari Rabu 30 Desember 2020, itupun saya ambil ke kantornya, karena kurir ga bisa antar ke alamat tujuan.
  10. Setelah itu sparepart dipasang, dengan harapan sudah ketemu sparepart yang cocok. Qadarullah setelah dipasang, masih juga belum pas. Masya Allah. Penantian berhari-hari ternyata masih diuji lagi. Alhamdulllah ala kulli haal.
  11. Kamis 31 Desember 2020, akhirnya saya putuskan untuk sewa mobil dari Temanggung ke Bekasi, agar kita bisa kembali ke Bekasi untuk beraktivitas seperti semula lagi. Adapun mobil, saya titip di bengkel, sambil dicarikan solusinya. Solusi saat ini, cari sparepart rem satu set seperti ini, tapi harus cari di Jakarta

Begitu deh ceritanya, cukup panjang, memakan energi, waktu, pikiran dan dana juga.

Tapi alhamdulillah masih banyak kemudahan yang Allah berikan, berupa kesehatan dan kemudahan-kemudahan lainnya. Alhamdulillah 1 Januari 2020, jam 5 pagi kita sudah kembali ke Bekasi.

Wa shalallahu ‘ala nabiyyinaa muhammad, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Mencari Jejak

Akhir pekan ini mereka bikin games di rumah.

Untuk refreshing dan menjauh dari gadget… 😎

Permainan mencari jejak, menyembunyikan gambar dan pesan di tempat-tempat rahasia dalam rumah.

Masing-masing gambar tersebut mempunyai hubungan dengan lokasi gambar berikutnya, sehingga… pencarian bisa mandeg kalau ga bisa baca petunjuk dalam gambar tersebut.

Seruuu.

Gambarnya kreatif, meskipun beberapa sangat ekstrim tingkat kesulitannya.

Yang ekstriiiim buangettt, dianggap GaJe! Bukannya nambah nilai, malah mengurangi nilai… 🤣

Tim A = tim cowok, Naufal + Dihya + Nawwas = diwakili dengan icon Si Belang 😺😺, kucing kecil yang beberapa hari ini menjadi bagian keluarga masakecilku.com, ntar deh insyaAllah kita tulis kisah si belang ini.

Tim B = tim cewek Fathimah + Asma + Fahita = diwakili dengan icon Si Ciput 😻, teman senasibnya si belang yang lebih dulu kita temuin.

Masing-masing menyiapkan 10 item gambar rahasia, dan menunjukkan lokasi pertama sebagai klu untuk lokasi berikutnya

Tahap pencarian dimulai…

Yang lebih cepat menemukan item-nya, dapat poin 10, yang lambat dapat poin 5.

Total waktu penemuan item mencapai 24 menit, dengan nilaiiii… SERI.

Wow, sama-sama 75.

Berikutnya merangkai kata rahasia yang disusun acak.

Tim B dapet nilai 100, Tim A 80.

Ternyata Tim A polosss banget, kalimatnya terlalu mudah dicerna. 😉 Tapi lumayan lah… bikin seruu.

Tim B, kalimatnya agak gimanaa gitu.

Nilai sementara saat ini. Tim A 155, Tim B 175.

Dilanjutkan dengan nilai minus bagi gambar yang Ga-Je.

Banyak klaim dari masing-masing Tim, dan dinilai ayah bunda.

Akhirnya menghasilkan beberapa kelucuan, seperti…

Asma yang naruh gambar rak sepatu di rak sepatu… yach, jadi mandeg deh Tim A.

Naufal gambar rak pakaian, kuecil kuecil … jadi ga tahu di mana barang itu ditaruh.

Fathimah, si kakak ini gambar kulkas kayak pintu kamar, atau kayak jendela.. hmm minus 5 deh.

Dihya, cari item-nya acak-acakan… tapi ada manfaatnya, saat Tim A mandeg dia ga sengaja nemu item berikutnya deket printer ayah… hufff.

Fahita dan Nawwas? Belum menikmati, tapi ikut riweh…

Anas? Tengok kanan-kiri, ngeliatin tingkah kakak-abangnya yang heboh.

Sementara Bunda terkadang bantu kedua Tim untuk tenanggg, pahami gambarnya, dan ngasih advice; nasehat untuk mereka.

Nilai akhir selisih 5 poin setelah pengurangan GaJe.

Setelah itu Ayah kasih tantangan…
Siapa yang bisa menemukan kesalahan diri sendiri!
Pada dieemm, ga bisa nunjukin kesalahan sendiri.
Emang sulit ya, ngaku salah itu.

Nah, Ayah tambah tantangannya…
Ada poin tambahan 10, bagi yang bisa menemukan kesalahan diri sendiri!

Hmm, baru deh pada ngaku 😂

Alhamdulillah, permainan tanpa gadget.

Menambah ceria, kreatifitas, semangat, daaaannn kedekatan kami semua yang DiRumahSaja ini.

Mengenali Musuh

Bismillah, alhamdulillah wa shalatu wa salamu ‘ala rasulillah.

Mengelola beberapa anak dengan variasi usia yang berbeda, butuh perhatian dan usaha yang lebih kuat.

Mencoba sebuah cara, harus dievaluasi, dan dilihat efektivitasnya. Meskipun, ini terkadang juga terkesan tidak konsisten. Tapi biarlah, mengalir dan mengikuti perkembangan situasi.

Kita diminta untuk menjalani proses dengan cara terbaik semampu kita, dan menyerahkan hasilnya kepada Allah ta’ala.

September 2020, masih masa pandemi dan PSBB. Mereka ada di rumah, belajar, bermain, dan beraktivitas. Kalau diamati, kendalanya itu-itu saja, tetapi hadir dalam bentuk yang berbeda-beda.

Nah, kali ini mereka dikenalkan dengan perencanaan dan mengenali kendala mencapai tujuan yang direncanakan. Periode evaluasi dilakukan selama 1 pekan, mulai 20 – 27 September 2020.

Pertama, tgl 20/09/2020, identifikasi: Prestasi apa yang pengen kamu capai dalam 1 pekan ini?

Terserah… apakah itu hal yang besar atau kecil, terkait BDR atau bukan, dst…

Akhirnya diperoleh daftar sebagai berikut (urut dari yang pertama mengusulkan):

  1. Asma – Menghilangkan jamur si ciput
  2. Fahita – Memberi makan si ciput
  3. Fathimah – Tidak tidur bada halaqah pagi
  4. Naufal – Olahraga bada halaqah pagi
  5. Dihya – Ga ngambek

Berikutnya, setelah identifikasi prestasi, untuk mengetahui tujuan yang akan dicapai dalam sepekan ini, dijelaskan: bukan berarti kalian hanya mengerjakan aktivitas itu saja… kalian tetap beraktivitas rutin, hanya saja nanti evaluasi harian itu akan membahas tujuan yang sudah kalian tentukan masing-masing tadi…

Setelah itu, cari kendala apa yang berpotensi akan menghalangi kalian dalam mencapai tujuan tadi? Diperolah daftar sebagaimana berikut

  1. Naufal, kendala: mager
  2. Fathimah, kendala: ngantuk
  3. Dihya, kendala: marah
  4. Asma, kendala: ga punya kendala…

Baik, kita mulai besok pagi…insyaAllah

Kita lihat progressnya….

 

Besoknya… mmm, mereka belum tersadar dengan proses ini.

Pagi-pagi, Naufal dan Fathimah terlelap bada shubuh.

Asma, lupa ngeliatin si ciput, akhirnya buang kotoran sembarang di dalam rumah. Hmmm.

Dihya, ngambek juga.

 

Malamnya, bada maghrib… kumpul lagi!

Ayah awali dengan belajar dari game kesukaan mereka FF. Tema peperangan.

Dalam perang, apa sebab terbesar yang bisa membuat kita kalah?

  • kurang strategi
  • kurang fokus
  • kurang persiapan
  • kurang dukungan
  • kurang sungguh-sungguh
  • kurang berdoa
  • …..

Ya, itu semua sebab yang penting. Tapi ada satu hal yang paling penting, dan itu ada dalam setiap display game perang, yaitu…. Dihya jawab: map!

Betul. Peta. Di situ ada apa? Ada informasi yang menunjukkan di mana musuh kita.

Setiap kesalahan dalam persiapan akan berpotensi menyebabkan kita kalah, tetapi kesalahan yang paling fatal adalah: tidak tahu musuhnya siapa. Kemudian, tidak tahu musuhnya dimana dan seberapa kuat

Karena bisa jadi musuh yang kita cari itu ada di dekat kita, dan dialah pengkhianat yang menyebabkan kekalahan itu terjadi.

Nah, kenali harimu ini… Kalah atau menang?

Kemudian, kenali musuhmu, dan apa yang menyebabkan kamu kalah hari ini?

Naufal… apa musuhmu? Tidur.

Fathimah. Juga tidur. Apa yang menyebabkan kalian tidur? Karena ini hari libur, hari Ahad.

Dihya, marah, sebabnya? Ga dikasih HP.

Asma, lalai, sebabnya? Ga dikasih HP.

Betul, itu musuh. Dan kenali, bahwa musuh utama kalian yang menyebabkan kekalahan itu adalah komandannya, komandan musuh kalian, yaitu iblis dan setan.

Perhatikan, setan itu tidak ada hari liburnya. Seandainya setan libur sehari saja, kita akan jadi orang yang terus taat.

Jangan lalai, musuh kita tidak libur.

Malam ini, kita sudah menyadari status peperangan hari ini, kalah/menang.

Kita sudah tahu, siapa musuh dan apa penyebab kekalahan.

Besok… kita lihat lagi, dan akan kita lihat, apakah kita masuk ke lubang yang sama?

Jangan lupa, minta tolong sama Allah. Itu inti dari do’a yang kita ucapkan minimal 17 kali sehari. Hanya kepada Allah kita menyembah, dan hanya kepada Allah kita minta tolong.

Minta tolong sama Allah itu sangat penting. Karena kita ga bisa berbuat apa-apa tanpa pertolongan dari Allah.

— subhanakallahumma wa bihamdika, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka, wa atuubu ilaik —